August 15, 2013

Ramadhan sudah menginjakkan hari ke 8.
Suasana yang kurasa ketika ramadhan kian lama kian kurang menyenangkan.
Kehangatan keluarga, kebersamaan, canda tawa, nada-nada yang keluar dari bibir manis mereka yang membuat ku terbangun untuk melakukan sahur, kini sudah jarang, bahkan sangat kurang aku dapatkan.
Mungkin kau fikir aku tidak mensyukuri apa yang ada, namun bagiku, inilah yang disebut kerinduan.


Aku, sangatlah merindukan masa itu..
Masa dimana aku menempati rumah yang sangatlah sederhana dengan seorang wanita cantik dan pria yang bagiku sangat menyayangi diriku, dan kedua saudaraku yang selalu meramaikan hariku. (baca: berantem)
Keluarga yang amat sederhana, selalu menanamkan kerendahan hati, mencoba hidup layaknya padi, "makin berisi, makin merunduk".

Teringat dengan jelas, saat aku dan keluarga kecil ini berjalan di malam hari, tepatnya setelah kami shalat Isya'. Pada masa itu, mobil dan motor masihlah jarang.
Jalanan pun sepi, kami berbincang dalam perjalanan. Agar letih itu dapat hilang, tak terasa, terlupakan begitu saja.
Alhasil, itu benar. Tak terasa kami sampai di sebuah tempat yang terkenal dengan sebutan "TAMPAR" (Taman Parkir).
Disana menjual beraneka macam makanan, jikalau ini di Jogja, munngkin sebutannya yang pas adalah angkringan.

Dengan uang yang seadanya, kami memilih makanan yang biasa. Hanya saja, waktu itu kami bertiga sebagai anak yang masih kecil, belum mengetahui betapa berharganya uang, dan susahnya orangtua kami mencari uang. Jadi, kami membeli makanan yang tergolong mahal. haha anak kecil :')


No comments:

Post a Comment

Open Cbox